Sakit kepala adalah gejala umum yang sering disalahartikan. Banyak orang menganggap nyeri di sekitar dahi dan pipi sebagai sakit kepala sinus. Padahal, seringkali nyeri hebat tersebut adalah migrain, bukan disebabkan oleh peradangan. Membedakan antara migrain dan nyeri Tumpul Sinusitis adalah kunci untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Gejala yang mirip membuat perbedaan ini sering membingungkan, terutama di fase awal.
Migrain biasanya ditandai dengan nyeri berdenyut yang sedang hingga parah, sering hanya di satu sisi kepala. Gejala migrain diperburuk oleh cahaya, suara, dan aktivitas fisik. Berbeda dengan migrain, nyeri Tumpul Sinusitis cenderung berlokasi di area sinus: dahi, pipi, dan di antara mata. Nyeri sinus juga sering disertai sensasi tekanan wajah yang meningkat.
Perbedaan utama terletak pada gejala penyerta. selalu disertai gejala hidung. Ini termasuk hidung tersumbat, keluarnya cairan hidung tebal berwarna (kuning atau hijau), demam, dan penurunan indra penciuman. Migrain, di sisi lain, sering disertai mual, muntah, dan sensitivitas ekstrem terhadap lingkungan.
Nyeri migrain disebabkan oleh aktivitas saraf dan perubahan pembuluh darah di otak. Sementara itu, nyeri Tumpul Sinusitis disebabkan oleh penumpukan cairan dan lendir yang menekan dinding rongga sinus yang meradang. Peningkatan tekanan ini menciptakan sensasi tumpul yang khas dan rasa penuh di wajah.
Untuk mendiagnosis nyeri Tumpul Sinusitis, dokter akan mencari tanda-tanda infeksi atau peradangan. Ini mungkin termasuk pemeriksaan fisik, seperti mengetuk sinus untuk menguji nyeri, atau endoskopi hidung. Pada migrain, tes-tes ini biasanya negatif, dan diagnosis didasarkan pada riwayat dan pola sakit kepala pasien.
Pengobatan migrain melibatkan obat pereda nyeri spesifik (triptan) dan obat pencegah. Sebaliknya, pengobatan untuk nyeri Tumpul Sinusitis berfokus pada mengatasi infeksi (dengan antibiotik, jika bakteri) dan melancarkan drainase sinus melalui dekongestan, irigasi garam, atau kortikosteroid nasal.
Sakit kepala migrain yang melibatkan gejala hidung disebut “migrain rinosinusitis” dan sering disalahartikan sebagai sinusitis kronis. Namun, penderita migrain rinosinusitis umumnya tidak memiliki bukti lendir tebal atau kelainan struktural pada hasil CT scan. Ini sekali lagi menegaskan pentingnya membedakan nyeri Tumpul Sinusitis.
Kesimpulannya, jika sakit kepala Anda parah dan disertai sensitivitas cahaya, kemungkinan besar itu migrain. Jika nyeri tersebut terasa tumpul, disertai tekanan wajah, dan lendir hidung berwarna, Anda kemungkinan menderita sinusitis. Diagnosis yang akurat adalah langkah pertama untuk mengatasi nyeri secara efektif.
