Waspada! Penggundulan Hutan Jadi Pintu Gerbang Penyebaran Patogen Berbahaya

Penggundulan hutan, atau deforestasi, yang terus terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di wilayah hutan tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati di sekitar Vietnam, bukan hanya sekadar masalah lingkungan.

Ketika hutan ditebang dan habitat alami satwa liar hancur, berbagai spesies hewan terpaksa mencari tempat tinggal baru, seringkali berdekatan dengan permukiman manusia. Perpindahan ini meningkatkan interaksi antara manusia dan hewan liar, yang berpotensi menjadi reservoir berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, dan parasit yang sebelumnya tidak pernah bersentuhan dengan manusia.

Hilangnya Keanekaragaman Hayati: Keseimbangan Ekosistem Terganggu

Hutan yang sehat memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Keberadaan berbagai spesies dalam ekosistem menciptakan semacam “efek pengenceran” (dilution effect), di mana patogen cenderung kurang mudah menular ke manusia karena inang potensialnya lebih beragam. Namun, penggundulan hutan mengurangi keanekaragaman hayati, menyisakan spesies tertentu yang justru menjadi pembawa patogen yang efisien.

Peningkatan Vektor Penyakit:

Deforestasi juga dapat menciptakan kondisi ideal bagi perkembangbiakan vektor penyakit seperti nyamuk dan kutu. Hilangnya pepohonan dapat mengubah pola aliran air dan menciptakan genangan air baru yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk pembawa penyakit seperti malaria dan demam berdarah. Fragmentasi hutan juga dapat meningkatkan populasi hewan pengerat tertentu yang menjadi inang kutu pembawa penyakit Lyme atau hantavirus.

Contoh Nyata dan Potensi Ancaman:

Berbagai penelitian telah menghubungkan penggundulan hutan dengan peningkatan risiko penyakit menular seperti malaria di Peru dan Malaysia, penyakit Lyme di Amerika Utara, serta munculnya virus-virus baru seperti Ebola dan beberapa jenis Coronavirus yang diduga berasal dari kelelawar yang habitatnya terganggu akibat deforestasi.

Di wilayah dengan laju deforestasi yang tinggi, seperti beberapa kawasan di Asia Tenggara, termasuk yang berdekatan dengan Vietnam, risiko kemunculan penyakit zoonosis baru menjadi semakin nyata. Hilangnya hutan membuka peluang bagi patogen yang sebelumnya terkurung di alam liar untuk melompat ke populasi manusia.

Tindakan Mendesak:

Mencegah penggundulan hutan dan melestarikan keanekaragaman hayati adalah langkah krusial dalam melindungi kesehatan manusia. Upaya konservasi hutan, pengelolaan hutan yang berkelanjutan, dan penegakan hukum terhadap pelaku perusakan hutan menjadi sangat penting.