Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur menunjukkan komitmen kuat terhadap praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dengan menggelar pelatihan No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE) bagi perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang beroperasi di wilayahnya. Acara yang berlangsung di Aula Serbaguna Pemkab Aceh Timur pada Kamis (18/04/2024) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi prinsip-prinsip NDPE dalam seluruh rantai pasok industri sawit di kabupaten tersebut.
Pelatihan NDPE ini dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekdakab Aceh Timur, Aiyub, SE, MM. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya praktik berkelanjutan dalam industri kelapa sawit untuk menjaga keseimbangan lingkungan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memastikan daya saing produk sawit Aceh Timur di pasar global. “Pelatihan ini adalah langkah strategis untuk mewujudkan visi Aceh Timur yang maju dan berkelanjutan, sejalan dengan komitmen nasional dan internasional terhadap isu-isu lingkungan dan sosial,” ujarnya.
Acara ini menghadirkan narasumber ahli di bidang perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan prinsip-prinsip NDPE. Para peserta yang terdiri dari perwakilan perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit mendapatkan materi komprehensif mengenai kebijakan NDPE, identifikasi dan pengelolaan risiko deforestasi dan eksploitasi, serta praktik terbaik dalam rantai pasok yang bertanggung jawab. Diskusi interaktif dan studi kasus juga menjadi bagian penting dalam pelatihan ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Timur, Ir. H. Anwar, M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh puluhan perwakilan perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit di Aceh Timur. Beliau berharap, melalui pelatihan ini, perusahaan-perusahaan dapat lebih memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip NDPE secara konsisten dalam operasional mereka.
“Kami berharap pelatihan ini menjadi awal dari perubahan positif dalam praktik industri kelapa sawit di Aceh Timur, menuju keberlanjutan yang sesungguhnya,” katanya.
Inisiatif Pemkab Aceh Timur ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang peduli terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain di Indonesia dalam mendorong praktik industri kelapa sawit yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.