Norovirus adalah kelompok virus yang sangat menular dan menjadi penyebab utama penyakit gastroenteritis akut, yang ditandai dengan gejala utama muntah dan diare. Virus ini dapat menyerang siapa saja di segala usia dan seringkali menyebar dengan cepat di lingkungan tertutup seperti sekolah, rumah sakit, panti jompo, dan kapal pesiar. Memahami karakteristik dan cara penyebaran norovirus penting untuk pencegahan yang efektif.
Norovirus sangat kecil dan hanya membutuhkan sedikit partikel virus untuk menyebabkan infeksi. Virus ini sangat resisten terhadap berbagai kondisi lingkungan dan dapat bertahan hidup di permukaan benda mati selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Selain itu, norovirus juga tahan terhadap banyak disinfektan dan suhu ekstrem, menjadikannya tantangan tersendiri dalam upaya pengendalian.
Penyebaran norovirus terjadi dengan sangat mudah melalui beberapa cara utama, yaitu:
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi: Bersentuhan dengan orang yang sedang sakit atau baru sembuh dari infeksi norovirus dapat dengan mudah menularkan virus.
- Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi: Norovirus dapat mencemari makanan dan minuman pada berbagai tahap, mulai dari penanganan hingga penyajian. Makanan laut mentah atau kurang matang, buah-buahan, dan sayuran seringkali menjadi sumber penularan.
- Menyentuh permukaan yang terkontaminasi: Virus dapat bertahan hidup di permukaan seperti gagang pintu, keran air, dan meja. Menyentuh permukaan ini dan kemudian menyentuh mulut tanpa mencuci tangan dapat menyebabkan infeksi.
- Melalui udara (droplet): Muntahan dari orang yang terinfeksi dapat menghasilkan droplet kecil yang mengandung virus dan dapat terhirup oleh orang lain di sekitarnya.
Gejala infeksi norovirus biasanya muncul 12-48 jam setelah terpapar virus dan meliputi mual, muntah, diare, sakit perut, demam ringan, sakit kepala, dan pegal-pegal. Gejala ini umumnya berlangsung selama 1-3 hari, namun penderita masih dapat menularkan virus selama beberapa hari setelah gejala mereda.
Pencegahan norovirus berfokus pada kebersihan diri dan lingkungan yang ketat. Langkah-langkah penting meliputi mencuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah kontak dengan orang sakit. Selain itu, membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh, mencuci buah dan sayuran dengan bersih, dan memasak makanan hingga matang juga sangat penting untuk mencegah penyebaran norovirus.