Dalam kelompok tanaman industri mahal, pohon kayu meranti (Shorea spp.) memegang peranan penting, terutama di kawasan Asia Tenggara. Dikenal dengan berbagai jenisnya yang memiliki karakteristik unik, meranti menjadi komoditas kayu yang sangat dicari untuk berbagai keperluan konstruksi, furnitur, hingga pembuatan kapal. Kekuatan alaminya serta ketersediaannya yang relatif melimpah menjadikannya aset berharga dalam industri perkayuan.
Salah satu faktor utama yang menjadikan meranti sebagai tanaman industri mahal adalah beragamnya jenis dengan kualitas yang bervariasi, memungkinkan pemanfaatan untuk berbagai aplikasi. Meranti merah, misalnya, dikenal dengan kekuatan dan daya tahan yang baik, sering digunakan untuk konstruksi berat seperti rangka atap dan balok. Sementara itu, meranti putih memiliki tekstur yang lebih halus dan warna yang lebih terang, populer dalam pembuatan furnitur dan panel kayu. Keanekaragaman ini memberikan fleksibilitas bagi industri dalam memanfaatkan tanaman industri mahal ini.
Pertumbuhan pohon meranti bervariasi tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan. Beberapa jenis dapat mencapai ukuran panen dalam waktu 20 hingga 40 tahun. Pemerintah dan berbagai organisasi kehutanan terus berupaya untuk mengelola hutan meranti secara lestari, mengingat pentingnya spesies ini bagi ekosistem dan ekonomi регионал. Sebagai contoh, pada tanggal 1 April 2025, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (BP2KH) Samarinda mengadakan lokakarya tentang teknik pemanenan lestari kayu meranti di Kalimantan Timur.
Kayu meranti juga memiliki nilai estetika yang tinggi, terutama pada jenis-jenis dengan serat yang indah. Warna merah kecoklatan yang khas memberikan sentuhan alami dan hangat pada produk-produk yang menggunakannya. Hal ini menjadikannya pilihan yang disukai oleh desainer interior dan produsen furnitur.
Kawasan hutan hujan tropis di Indonesia, Malaysia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya merupakan sumber utama kayu meranti. Pengelolaan hutan yang bertanggung jawab, termasuk praktik penebangan terpilih dan reboisasi, sangat penting untuk memastikan ketersediaan tanaman industri mahal ini di masa depan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus memperketat pengawasan terhadap praktik penebangan ilegal dan mendorong sertifikasi pengelolaan hutan lestari (SFM) untuk produk kayu meranti.
Dengan permintaan pasar yang stabil dan beragam pemanfaatannya, kayu meranti terus menjadi salah satu tanaman industri mahal yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian. Upaya pelestarian dan pengelolaan yang berkelanjutan akan memastikan bahwa kekayaan alam ini dapat terus dimanfaatkan untuk generasi mendatang.
Sebagai penutup, kayu meranti, dengan kekuatan alaminya dan beragam jenisnya, menegaskan posisinya sebagai tanaman industri mahal yang tak tergantikan dalam sektor perkayuan di Asia Tenggara. Pengelolaan yang bijaksana dan berkelanjutan adalah kunci untuk memaksimalkan potensi ekonomi dan ekologis dari sumber daya alam yang berharga ini.