Nyeri otot adalah keluhan umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu penyebab paling sering dari nyeri otot adalah ketegangan otot atau muscle strain. Kondisi ini terjadi ketika serat otot meregang atau robek akibat penggunaan yang berlebihan, gerakan tiba-tiba, mengangkat beban berat dengan teknik yang salah, atau peregangan otot yang melampaui batas kemampuannya. Memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasi ketegangan otot sangat penting untuk pemulihan yang efektif.
Penyebab Umum Ketegangan Otot:
- Penggunaan Otot Berlebihan (Overuse): Melakukan aktivitas fisik yang intens atau berulang tanpa memberikan waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan kelelahan dan akhirnya ketegangan pada otot.
- Gerakan Tiba-Tiba: Gerakan eksplosif atau perubahan arah yang mendadak saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya dapat memberikan tekanan berlebih pada otot dan menyebabkan ketegangan.
- Mengangkat Beban Berat dengan Cara yang Salah: Mengangkat beban berat tanpa menggunakan teknik yang benar, terutama tanpa melibatkan otot kaki dan inti tubuh, dapat membebani otot punggung dan anggota tubuh bagian atas, menyebabkan ketegangan.
- Peregangan Otot yang Melampaui Batas: Memaksakan peregangan otot melebihi fleksibilitas alaminya dapat menyebabkan serat otot tertarik atau robek.
- Kurangnya Pemanasan: Tidak melakukan pemanasan yang adekuat sebelum berolahraga membuat otot menjadi kaku dan lebih rentan terhadap cedera, termasuk ketegangan.
Gejala Ketegangan Otot:
Gejala ketegangan otot dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera, mulai dari nyeri ringan hingga nyeri hebat yang membatasi gerakan. Gejala umum meliputi:
- Nyeri lokal pada otot yang terasa tajam atau tumpul.
- Kekakuan dan keterbatasan gerakan pada area yang terkena.
- Pembengkakan atau memar di sekitar otot yang tegang.
- Spasme otot atau kontraksi involunter.
- Nyeri saat otot digunakan atau disentuh.
Cara Mengatasi Ketegangan Otot:
Penanganan awal ketegangan otot umumnya mengikuti prinsip RICE:
- Rest (Istirahat): Hentikan aktivitas yang menyebabkan nyeri dan hindari penggunaan otot yang tegang.
- Ice (Es): Kompres area yang nyeri dengan es yang dibungkus kain selama 15-20 menit setiap beberapa jam untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
- Compression (Kompresi): Balut area yang terkena dengan perban elastis untuk membantu mengurangi pembengkakan. Pastikan balutan tidak terlalu ketat.
- Elevation (Elevasi): Angkat area yang cedera lebih tinggi dari jantung untuk membantu mengurangi pembengkakan.