Wereng dikenal sebagai salah satu kelompok jenis serangga hama yang paling merugikan bagi petani. Ukurannya yang kecil seringkali membuat keberadaannya terlupakan hingga populasinya meledak dan menyebabkan kerusakan tanaman yang signifikan. Padahal, mengenali berbagai jenis serangga wereng dan karakteristik serangannya adalah langkah penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian hama secara efektif. Kerugian akibat serangan wereng dapat berupa terhambatnya pertumbuhan tanaman, menguningnya daun, hingga gagal panen total.
Pada hari Jumat, 25 April 2025, di Balai Pertemuan Desa Harapan Jaya, Kecamatan Subur Makmur, diadakan penyuluhan khusus mengenai hama wereng yang dihadiri oleh para petani dan petugas penyuluh pertanian. Dalam sesi tersebut, Bapak Surya, seorang entomolog dari Dinas Pertanian Kabupaten Sejahtera, menjelaskan berbagai jenis serangga wereng yang umum menyerang tanaman padi dan palawija di wilayah tersebut. Beliau menyebutkan beberapa jenis yang paling sering ditemui, antara lain wereng coklat (Nilaparvata lugens), wereng hijau (Nephotettix virescens), dan wereng punggung putih (Sogatella furcifera).
Bapak Surya menjelaskan lebih lanjut bahwa setiap jenis serangga wereng memiliki cara serangan yang berbeda. Wereng coklat, misalnya, menyerang pangkal batang padi dan menghisap cairan floem, menyebabkan gejala hopperburn atau tanaman tampak seperti terbakar. Sementara itu, wereng hijau tidak hanya menghisap cairan tanaman tetapi juga menjadi vektor beberapa virus berbahaya seperti virus tungro. Lain halnya dengan wereng punggung putih yang juga menghisap cairan tanaman dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman padi muda.
Menurut catatan dari Unit Pengendalian Hama Terpadu (UPHT) Kecamatan Adil Makmur pada musim tanam 2024/2025, serangan wereng coklat menjadi penyebab utama gagal panen di beberapa area persawahan. Data yang dihimpun oleh petugas lapangan seperti Ibu Lestari menunjukkan bahwa petani yang kurang memahami perbedaan antar jenis serangga wereng seringkali melakukan pengendalian yang kurang tepat sasaran, sehingga efektivitasnya menjadi rendah.
Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memiliki pengetahuan yang memadai mengenai berbagai jenis serangga wereng, siklus hidupnya, dan gejala serangan yang ditimbulkannya. Dengan pemahaman yang baik, petani dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang lebih efektif, seperti pemilihan varietas tanaman yang tahan wereng, pengelolaan air yang tepat, penggunaan insektisida yang selektif, serta pemanfaatan musuh alami wereng. Upaya bersama antara petani, penyuluh pertanian, dan pihak terkait lainnya sangat dibutuhkan untuk meminimalkan kerugian akibat serangan hama wereng yang beragam ini.