Mengenal Cicuta: Racun Mematikan di Balik Keindahan Tanaman Beracun

Cicuta, atau yang lebih dikenal sebagai water hemlock, adalah genus tanaman beracun yang dianggap sebagai salah satu tumbuhan paling beracun di Amerika Utara. Seluruh bagian tanaman beracun ini, terutama akarnya, mengandung senyawa neurotoksik yang sangat kuat bernama cicutoxin. Konsumsi Cicuta dalam jumlah kecil saja dapat menyebabkan kejang hebat, gagal napas, dan bahkan kematian dengan cepat. Mengenali tanaman ini sangat penting untuk menghindari tragedi, terutama karena sering tumbuh di area basah yang mungkin diakses oleh anak-anak dan hewan.

Water hemlock adalah tanaman herba abadi yang tumbuh di daerah berawa, tepi sungai, dan area basah lainnya. Tingginya bisa mencapai 1 hingga 2 meter dengan batang berongga dan daun majemuk yang khas. Bunganya kecil, berwarna putih, dan tersusun dalam bentuk payung. Akarnya yang berdaging dan beraroma manis seringkali keliru dianggap sebagai wortel liar atau parsnip, sehingga meningkatkan risiko keracunan yang tidak disengaja.

Gejala keracunan akibat tanaman beracun Cicuta biasanya muncul dengan cepat, dalam waktu 15 menit hingga satu jam setelah tertelan. Gejala awal meliputi air liur berlebihan, mual, muntah, sakit perut, dan tremor. Dengan cepat, gejala dapat berkembang menjadi kejang hebat yang berulang, yang dapat menyebabkan kerusakan otak, gagal napas, dan kematian. Tidak ada penawar racun spesifik untuk cicutoxin, dan penanganan medis berfokus pada pengendalian kejang dan dukungan pernapasan.

Pada tanggal 25 Mei 2025, Dr. Kevin Anderson, seorang ahli toksikologi tumbuhan dari University of California, Davis, dalam sebuah laporan yang dipublikasikan oleh California Poison Control System, menekankan bahaya tanaman beracun seperti Cicuta. “Karena kemiripannya dengan tanaman yang dapat dimakan, water hemlock menimbulkan risiko keracunan yang signifikan. Edukasi publik tentang identifikasi tanaman ini sangat penting, terutama bagi mereka yang sering berkegiatan di alam terbuka,” tulisnya. Laporan tersebut juga mencatat beberapa kasus keracunan hewan ternak yang tidak sengaja memakan Cicuta di padang rumput basah.

Pada tanggal 1 Juni 2025, dilaporkan kejadian tragis di sebuah taman di wilayah Midwest Amerika Serikat di mana seorang anak kecil meninggal dunia setelah tidak sengaja memakan akar tanaman beracun Cicuta yang dikiranya sebagai wortel liar. Kejadian ini menjadi pengingat yang menyedihkan tentang betapa berbahayanya tanaman ini dan perlunya pengawasan ketat terhadap anak-anak di area yang mungkin terdapat tumbuhan beracun.

Mengingat tingkat toksisitasnya yang tinggi dan tidak adanya penawar racun spesifik, Cicuta adalah tanaman beracun yang harus dihindari sepenuhnya. Kemampuannya untuk tumbuh di area yang mudah diakses dan kemiripannya dengan tanaman yang tidak berbahaya menjadikannya ancaman serius. Edukasi dan kemampuan identifikasi yang tepat adalah kunci untuk mencegah keracunan yang berpotensi fatal akibat tanaman beracun ini.