Terungkap: Catatan Kasus Penyebaran Flu Burung H5N1 ke Sapi di Amerika Serikat

Amerika Serikat telah mencatat beberapa kasus penyebaran virus flu burung H5N1, yang umumnya menyerang unggas, ke populasi sapi perah. Fenomena ini menjadi perhatian para ahli kesehatan hewan dan masyarakat karena implikasinya terhadap keamanan pangan dan potensi penularan ke manusia. Berikut adalah catatan penting mengenai kasus ini:

Awal Mula Terdeteksi: Kasus flu burung H5N1 pada sapi pertama kali terkonfirmasi di Texas dan Kansas pada Maret 2024. Sejak itu, virus ini dilaporkan menyebar ke sejumlah negara bagian lain di AS, menginfeksi ratusan peternakan sapi perah.

Gejala pada Sapi: Pada sapi perah yang terinfeksi, gejala yang umum diamati meliputi penurunan nafsu makan, penurunan produksi susu secara signifikan, dan perubahan pada tekstur susu menjadi lebih kental dan berwarna tidak normal. Sebagian besar sapi dilaporkan pulih dengan perawatan suportif dalam beberapa minggu, dengan tingkat kematian yang relatif rendah.

Dugaan Penyebaran: Penyebaran virus H5N1 antar sapi diduga terjadi melalui kontak langsung, peralatan pemerahan yang terkontaminasi, serta pergerakan hewan antar peternakan. Selain itu, ada indikasi bahwa virus dapat menyebar dari peternakan sapi ke fasilitas unggas di sekitarnya.

Penularan ke Manusia: Meskipun penularan H5N1 dari sapi ke manusia telah terkonfirmasi dalam beberapa kasus di AS, gejalanya pada manusia cenderung ringan, seperti konjungtivitis. Hingga saat ini, tidak ada bukti penularan virus ini dari manusia ke manusia. Namun, setiap kasus penularan ke mamalia menjadi perhatian karena meningkatkan potensi adaptasi virus.

Tindakan Pemerintah dan Implikasi: Pemerintah AS melalui USDA (Departemen Pertanian AS) dan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) telah mengambil langkah-langkah untuk memantau situasi, melakukan pengujian pada hewan dan produk susu, serta memberikan panduan kepada para peternak dan masyarakat. Meskipun virus terdeteksi dalam susu mentah, FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) meyakinkan bahwa susu yang dipasteurisasi aman untuk dikonsumsi karena proses pasteurisasi membunuh virus dan bakteri berbahaya.

Kesimpulan: Kasus penyebaran flu burung H5N1 ke sapi di AS menjadi pengingat akan potensi virus zoonotik untuk melompat antar spesies.